11/29/2016

Cara Bikin Gemuk atau Kurus Alami

Banyak orang yang mendambakan berat badan ideal,
cara gemuk / kurus alami

yang kurus ingin menjadi berisi dan yang kegemukan ingin menjadi langsing,
kalau cowok biasanya ingin memiliki tubuh atletis.

Sudah mencoba banyak cara dan tips dari internet, majalah, dan saran dari teman-teman yang bertubuh ideal tapi tetap saja tidak berhasil.

Oke, langsung ke inti pembicaraan, yang terpenting adalah menjawab pertanyaan anda, mengapa tidak ada perubahan?.

1. Sudah keturunan

Papa atau mama anda terlalu gemuk atau kurus, itu memang salahsatu penyebabnya,

tapi jangan khawatir, karena gen bersifat fleksibel, dapat diubah kapan saja. Anda hanya butuh pembiasaan hingga gen anda mengubah strukturnya.

Caranya mudah, anda hanya butuh satu kata "Rajin". Rajinlah berolahraga yang menyenangkan, bukan menyiksa batin.

Hasil penelitian menyatakan bahwa berolahraga selama 20 menit hingga ngos-ngosan akan merubah struktur DNA kita.

Artinya DNA akan menyimpan keadaan ngos-ngosan tersebut danmenerjemahkannya  dengan kalimat "orang ini suka kerja berat setiap hari, harus di berikan energi lebih banyak".

Setelah itu anda tidak akan gemuk tiba-tiba. Setelah dua bulan, barulah ada perubahan jika anda berhenti tiba-tiba dan menikmati hidup.

Itulah sebabnya mengapa beberapa tips menyarankan kita untuk berolahraga dan banyak makan makanan sehat.

2. Menipu DNA

Lanjutan dari point 1, saat ada berhenti tiba-tiba berolahraga rutin, tubuh akan tertipu dengan kebiasaan itu,

tubuh anda sudah menyiapkan energi besar sebagai persiapan olahraga berat pada sore hari, tapi karena anda berhenti olahraga, terpaksa energi tersebut tidak terpakai,

lalu tubuh kebingungan akan memegangnya terus atau di simpan saja dulu, karena pekerjaan tubuh masih banyak mengantri maka tubuh

memutuskan untuk menyimpannya sebagai cadangan energi berbentuk lemak.

Itulah sebabnya beberapa tips menyarankan anda untuk duduk santai depan TV sambil ngemil.

3. Kiat menjadi kurus

Jika menjadi gemuk hanya butuh pembiasaan, sama halnya jika ingin menjadi kurus. Anda hanya butuh satu kata "tabah".

Menjadi kurus lebih sulit dibanding jadi gemuk, karena lemak sudah terlanjur menumpuk di bawah kulit.

Solusi terbaik adalah dengan mengurangi makanan kurang gizi dan banyak olahraga serta perbanyak minum air, minum jus buah setiap hari yang mengandung banyak air.

4. Jangan menipu DNA

Kali ini kita tidak boleh menipu DNA melainkan berkata jujur bahwa "saya tidak butuh cadangan energi lagi, saya ingin menggunakannya sekarang".

Olahraga berat dan kurangi makan dari biasanya. Saat anda berolahraga berat dan kurang makan, tubuh anda akan kekurangan pasokan energi,

maka tubuh akan memutuskan untuk menggunakan cadangan energi yakni lemak yang numpuk dimana-mana.

Memang berat jika nafsu makan anda harus ditekan, tapi akan lebih berat lagi jika atap rumah anda rubuh karena tidak mampu menahan berat anda.

Anda akan terlihat dengan mudah ditengah-tengah keramaian karena perut anda yang melewati daya tampung baju anda.

Dan beberapa anak muda yang langsing akan berkata "nobita mana ya..., doraemonnya udah datang tuh".
Baca Selengkapnya »

11/04/2016

4 Hasil Temuan Menakjubkan Dibalik Wajibnya Hewan di Sembelih

Kenapa sih hewan harus di sembelih, yang namanya di sembelih tentu terdengar ekstrim, lehernya di go*ok hingga darah keluar dari urat leher, iiihhh seram. Tapi tunggu dulu, ternyata aksi sembelih ini pada hewan adalah satu-satunya cara terbaik yang sehat dan tidak menyiksa hewan dalam jangka waktu lama dengan catatan pisau yang digunakan harus benar-benar tajam. Nah, mengapa aksi ekstrim ini justru cara yang paling sopan. Berikut ulasannya.

Ternyata sebuah penelitian menunjukan jawaban yang mengejutkan bahwa binatang yang disembelih secara syariat islam tidak merasakan sakit sama sekali.

Penelitian ini dilakukan oleh dua orang staff peternakan dari Hannover University, sebuah Universitas terkemuka di Jerman, yaitu Prof Wilhelm Schulze dan koleganya Dr. Hazim, keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan :

Manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit?

  1. Menyembelih secara syariat islam yang murni/menggunakan pisau tajam (tanpa proses pemingsanan)?
  2. Menyembelih dengan cara barat dengan pemingsanan/dipukul kepalanya?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, menggunakan sekelompok sapi yang cukup umur (dewasa).

Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elekroda (microchip) yang disebut Electro Encephalograph (EEG). EEG dipasang dipermukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit ketika disembelih.

Dijantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG dan ECG yang telah terpasang ditubuhnya selama beberapa minggu, setelah adaptasi dianggap cukup maka separuh sapi disembelih sesuai syariat islam yang murni, dan sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi barat.

Dalam syariat islam penyembelihan dilakukan dengan pisau yang tajam, dengan memotong 3 saluran pada leher, yaitu : 
saluran makan, saluran napas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu arteri karotis dan  vena jugularis

Syariat Islam tidak merekomendasikan metode pemingsanan sebaliknya metode barat justru mengajarkan bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.
Dari hasil penelitian prof Schultz dan Dr Hazim di Hannover University Jerman dapat diperoleh 

kesimpulan bahwa :

Penyembelihan menurut syariat islam/menggunakan pisau tajam menunjukan :

Pertama : Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus) tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG, hal ini berarti pada 3 detik pertama setelah disembelih tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua : pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yg sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak), hingga sapi2 itu benar-benar kehilangan kesadaran Pada saat tersebut tercatat pula ECG bahwa jantung mulai meningkatkan aktivitasnya.

Ketiga : Setelah 6 detik pertama ECG pada jantung merekam adanya aktifitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar.
Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yg terputus dibagian leher, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampe zero level (angka nol) Hal ini diterjemah oleh kedua ahli itu bahwa “No Feeling of pain at all !” (tidak ada rasa sakit sama sekali)

Keempat : Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan “healthy meat” (daging yg sehat)
Jenis daging dari hasil sembelih semacam ini sangat sesuai prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Secara Pemingsanan/Dibius/disetrum/dipukul kepalanya cara Barat :

Pertama : Setelah dilakukan proses Stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh & collaps (roboh), setelah itu sapi tidak bergerak lagi, sehingga mudah dikendalikan, Oleh karena itu sapi dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta dan tampaknya tanpa mengalami rasa sakit. Pada saat disembelih darah yang keluar hanya sedikit tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan)

Kedua : Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG.. Hal ini mengindikasikan adanya tek anan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan)
Media pemingsanan yang digunakan : Setrum, bius, maupun dengan cara yang mereka anggap paling baik memukul bagian tertentu di kepala ternak dengan alat tertentu pula. Alat yang digunakan adalah Captive Bolt Pistol (CBV)

Ketiga : Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop kebatas paling bawah, akibatnya jantung kehilangan kemampuan untuk menarik darah dari seluruh organ tubuh serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat : Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itupun membeku di dalam urat/pembuluh darah dalam daging sehingga dihasilkan “unhealthy meat” (daging yang tidak sehat) dengan demikian menjadi tidak layak dikonsumsi oleh manusia.

Timbunan darah beku yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih merupakan tempat atau media sangat baik bagi tumbuh kembangnya bakteri pembusuk yg dapat merusak kualitas daging.

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukannya ekspresi rasa sakit. Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya. Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka pastilah disertai rasa sakit; nyeri, terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar.

Hasil penelitian Prof Schultz dan Dr Hazim justru membuktikan sebaliknya. Yakni pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah “menyentuh” saraf rasa sakit.

Oleh karena itu, keduanya menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekpresi rasa sakit, melainkan sebagai ekpresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras), mengapa demikian? Hal ini tentulah tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena EEG tidak membuktikan, juga tidak menunjukan adanya rasa sakit.
Nah, jelas bukan, bahwa secara ilmiah ternyata penyembelihan secara syariat Islam ternyata lebih maslahat. Apalagi ditambah dengan anjuran untuk menajamkan pisau untuk mengurangi rasa sakit hewan sembelihan.

Sabda Nabi “Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikan) pada segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelih.”.

Subhanallah! 

https://www.islampos.com/
Baca Selengkapnya »

10/29/2016

6 Ciri yang Dimiliki Seorang Sahabat Sejati

“Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu

Di hari kita saling berbagi.... Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan Bila ku mulai lelah' lelah dan tak bersinar.....”

Itu adalah sepenggal lirik dari lagu Sahabat Sejatinya Sheila On 7. 

Mungkin saja kalian memiliki beberapa teman yang bisa dikategorikan sebagai sahabat, namun jika di tanyakan lagi siapa  sahabat sejati kalian? Terkadang di situ kita merasa bingung, dan  bahkan kita jadi ragu apakah mereka sahabat sejatiku ?

Nah kalau kamu masih ragu , ini ada  ciri-ciri yang dimiliki sahabat sejati, kalau sahabat di hidupmu memilikinya, mereka layak di pertahankan, karena merekalah sahabat sejatimu

1. sahabat  itu berempati
Sahabat yang bisa merasakan apa yang sedang kita rasakan, seorang pendengar yang baik.  sahabat yang saling berbagi, dan Semakin sering kita  dan sahabat saling mendengarkan dan saling menopang, maka semakin eratlah ikatan emosional itu terjalin.
2. sahabat  itu  tidak egois
Teman-teman yang berhak menerima predikat sahabat sejati adalah mereka yang tidak egois. Ia peduli dan tidak memikirkan dirinya sendiri.
3. sahabat  itu bisa dipercaya
Terkadang saat kita dilanda masalah dan ingin berbagi kita dihadapi dengan sulitnya mencari orang yang dapat dipercaya mendengar dan “menjaga “ masalah kita. Namun jika kamu tidak kesulitan untuk mencari orang yang dapat dipercaya, itulah sahabat sejati kamu
4. sahabat  itu memiliki ketertarikan yang sama
Entah itu hobi, olahraga, mimpi -  mimpi, pendidikan, nilai, prinsip, bahkan keyakinan yang sama membuat kita enjoy menjalani persahabatan Secara tidak langsung kesamaan itu mempererat hubungan.
5. Sahabat  itu  memiliki cara pandang  yang berbeda
Di sinilah serunya, karena kita memiliki cara pandang yang berbeda dengan sahabat maka kita dapat tumbuh dewasa dalam  pola pikir dan bersikap.
Terkadang, perdebatan bahkan pertengkaran dengan sahabat dapat memberikan perspektif, ide, pengalaman, dan nasihat yang pasti sangat membantu.
6. Sahabat  itu mengutamakan kepentingan bersama
Persahabatan yang tidak mementingkan kepentingan sendiri layak untuk dijaga. Kepentingan bersama menjadi prioritas utama. Sehingga komunikasi dan kebersamaan menjadi sangat penting.

 IKM
Baca Selengkapnya »

10/28/2016

Kuntilanak di Pohon Nangka

     Tengah malam hujan deras, hendak pulang tapi tak ada jas hujan. Terpaksa duduk dulu dibawah pohon nangka tua yang dipadukan dengan parkiran beratap seng yang penuh karat.

     Dingin sih tapi kebetulan saya pake jaket, jadi dinginnya masih bisa di tangkis. Rasa ngantuk mulai merayap di mataku, HP mulai nyut-nyut tandanya lagi butuh suplai listrik. "Aaaahhhhhhh membosankannya deh...", mana anak kucing dalam dus samping pohon rewelnya minta ampun "mama mama mama..." kata anak kucing (ini anak kucing atau anak orang ya, hehehe maklum udah ngantuk).

     Waktu sepi begitu ingatnya dua hal, muncul mama si kucing, atau muncul tante-tante berambut panjang pakai baju terusan berwarna putih penghuni pohon nangka (tante kunti) dan WOW.... pohon nangka menjawab sapaku dengan kurang ramah alias bikin jantungan, busyet.... dah,

kirain tante kunti terpleset krn rantingnya licin kena hujan, ternyata, buah nangka sebesar ban mobil avansa jatuh tepat diatasku, subhanallah..., hampir saja saya berpelukan dengan anak kucing karena kagetnya, tapi untungnya ada atap karatan itu, saya melompat ke tepi dus tempat mangkir anak kucing dengan sigap.

astagfirullah..., makasih atap berkarat, Allah menciptakanmu tidak sia-sia, kebetulan juga lagi lapar nih jadi yaaaaa... tau sendirilah bagaimana nasib nangka yang jatuh tadi hehehehehehehe
Baca Selengkapnya »

9/09/2014

Mengapa Indonesia Bisa Miskin?

Sosial Media Blogs - Dear sobat maya ku, berikut adalah kutipan dari Bob Sadino. Salah satu pengusaha sukses Indonesia. Semoga mencerahkan dan menggerakan kita semua untuk berbuat sesuatu. Salam semangat!!!
             
● Bangun tidur anda minum apa? Apa Aqua? (74% sahamnya milik Danone perusahaan Perancis) atau Teh Sariwangi (100% saham milik Unilever Inggris).

● Minum susu SGM (milik Sari Husada yg 82% sahamnya dikuasai Numico Belanda).

● Lalu mandi pakai Lux dan Pepsodent (Unilever, Inggris).

● Sarapan? Berasnya beras impor dari Thailand (BULOGpun impor), gulanya jg impor (Gulaku - Malaysia) .
- Mau santai habis makan, rokoknya Sampoerna (97% saham milik Philip Morris Amerika).

● Keluar rumah naik motor/mobil buatan Jepang, Cina,India, Eropa tinggal pilih.

● Sampai kantor nyalain AC buatan Jepang, Korea, Cina.

● Pakai komputer, hp (operator Indosat, XL,Telkomsel semuanya milik asing; Qatar, Singapura, Malaysia).

● Mau belanja ? Ke Carrefour, punya Perancis. Kalo gitu ke Alfamart (75% sahamnya Carrefour). Bagaimana dengan Giant? Ini punya Dairy Farm International, Malaysia yg juga Hero.

● Malam2 iseng ke CircleK dari Amerika.

● Ambil uang di ATM BCA, Danamon, BII, Bank Niaga ah semuanya sudah milik asing walaupun namanya masih Indonesia.

● Bangun rumah pake semen Tiga Roda Indocement sekarang milik Heidelberg (Jerman) (61,70%). Semen Gresik milik Cemex Meksiko, Semen Cibinong punyanya Holcim (Swiss).

Masih banyak lagi kalo mau diterusin. By the way, BB atau HP anda-pun buatan luar. Dan masih bnyak lagi belum dari makanan.

CUMA KORUPTOR aja yg Asli Produk  Indonesia..!!! *upsss sory

Tanpa mereka mungkin kita susah maju krna pekerjanya juga bnyak warga Indonesia tapi yang harus di banyakin itu yah para pengusaha asli indonesia biar seimbang.

Semoga generasi penerus kita bnyak yang jadi pengusaha dan bukan bekerja dengan org lain.

-Om Bob-

Silakan share status ini agar makin banyak Pengusaha di Indonesia. ..

Salam Pengusaha Sukses
http://sosialmed.blogspot.com/
Baca Selengkapnya »

6/13/2014

HASIL SURVEI PISA "95% SISWA INDONESIA CUMAN BISA MENGHAFAL"


VIVAnews – Kurikulum pendidikan di Indonesia akan drastis diubah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun kurikulum baru untuk tahun 2013 mendatang. Rencana ini rupanya sudah digagas sejak 2010.


Alasan Kementerian: kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.  

Perubahan ini diputuskan dengan merujuk hasil survei internasional tentang kemampuan siswa Indonesia. Salah satunya adalah survei "Trends in International Math and Science" oleh Global Institute pada tahun 2007.

Menurut survei ini, hanya 5 persen siswa Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran. Sebagai perbandingan, siswa Korea yang sanggup mengerjakannya mencapai 71 persen. Sebaliknya, 78 persen siswa Indonesia dapat mengerjakan soal berkategori rendah yang hanya memerlukan hafalan. Sementara itu, siswa Korea yang bisa mengerjakan soal semacam itu hanya 10 persen.


Indikator lain datang dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Dan hampir semua siswa Indonesia ternyata cuma menguasai pelajaran sampai level 3 saja. Sementara banyak siswa negara maju maupun berkembang lainnya, menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6.

Satu kesimpulan dari dua survei itu adalah: prestasi siswa Indonesia terkebelakang.


Karena itulah, kepada Wens Manggut dan Aries Setiawan dari VIVAnews yang secara khusus mewawancarainya pada Rabu 5 Desember 2012, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengaku siap untuk tidak populer dengan mengambil kebijakan drastis ini. "Daripada gara-gara kita sungkan, risikonya nanti jadi lebih mahal. Ngurusin pendidikan itu bukan soal orang senang atau tidak," begitu kata sang menteri.
Berikut wawancara selengkapnya:

Mengapa ada perubahan kurikulum?

Sebelum "mengapa", kita perlu bahas lebih dulu apa itu kurikulum. Bicara kurikulum itu pasti bicara empat hal. Pertama, standar kompetensi kelulusan. Kedua, standar isi. Ketiga, standar proses. Keempat, pasti kita bicara standar penilaian.


Gampangnya, anak-anak mau kita harapkan bisa apa. Siswa SD kelas 1 itu bisa apa? Lulusan SMP bisa apa, SMA dan seterusnya bisa apa? Ini yang kita tetapkan dulu. Dari situ, lalu kita isi apa? Kita beri menu apa anak-anak ini.



Tapi, tidak cukup dikasih menu saja. Prosesnya juga penting, bagaimana supaya makanan ini bisa ditelan atau diserap oleh sang anak dengan baik. Dalam proses itu ada metodologi, cara menyajikannya. Kalau bubur makannya pakai sendok. Kalau yang lain bisa pakai garpu atau tangan langsung.



Itu belum cukup. Juga penting bagaimana cara mengevaluasinya, cara penilaiannya. Nah, kalau kita bicara kompetensi, ini yang ditekankan sekarang. Ada tiga ranah atau domain, yaitu dari sisi sikap atau attitude, sisi keterampilan atau skill, dan sisi pengetahuan atau knowledge. Kompetensi yang ingin kita capai adalah: tiga-tiganya harus masuk.
Itu definisi tentang kurikulum.

OK, lalu kenapa diubah?

Pertanyaannya memang mengapa kok diubah-ubah? Kayak kurang pekerjaan atau kebanyakan uang. Belum lagi pasti ada pro kontra, ganti menteri ganti kurikulum. Ini sudah kami timbang-timbang.


Zaman ke depan itu berubah, lho. Kalau tidak kita lakukan perubahan sekarang, nanti kita akan memproduksi generasi yang usang, yang tidak cocok dengan zamannya nanti. Akibatnya, nanti jadi beban. Termasuk tidak terserap di ketenagakerjaan.

Harus kita lakukan perubahan, meski dengan risiko tidak populer. Daripada gara-gara kita sungkan, risikonya jadi lebih mahal. Kita tahu kurikulum sekarang ini tidak bisa diteruskan lagi. Nggak apa-apa lah nggak populer. Kalau mau selamat, saya diam-diam saja, pasti selamat. Termasuk soal Ujian Nasional itu, kalau mau dihapus, bisa saja dihapus. Orang pasti senang.

Tapi mengurusi pendidikan itu kan bukan soal orang senang atau tidak. Orang nggak seneng nggak apa-apa, asalkan ada nalarnya, ada rasionalitasnya.

Apa kekurangan mendasar dari kurikulum sekarang? 

Pertama, zaman sudah berubah. Yang dibutuhkan adalah kreativitas. Kita butuh modal pengetahuan. Tapi, itu saja tidak cukup. Jadi harus ada unsur produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Ke depan kita butuh anak-anak yang seperti itu.


Sekarang sudah ada banyak keluhan. Anak-anak kita tidak kreatif. Kita hanya mengejar hafalan. Bahan pelajaran sedemikian banyak, anak dijejali terus.

Lha, apa ini harus dibiarkan? Ya, perlu kita ubah, kita perbaiki. Bukan berarti yang lama itu salah semua. Yang lama itu benar pada zamannya. Yang kami garap ini juga tidak ada yang berani garansi selama 20 tahun tak akan diubah lagi. Tidak ada memang di dunia ini, kurikulum dipertahankan sampai 30 tahun. Tidak ada.

Jadi, akan berubah dari metoda hafalan ke nalar?

Yang berubah tentu di keempat elemen itu. Standar kompetensinya berubah, prosesnya dan materinya juga ada yang berubah. Misalnya dari sisi proses. Pendekatannya berubah. Kita ingin agar anak-anak jadi kreatif. Pertanyaannya, apakah kreativitas itu bisa dibentuk atau dibangun? Ada beberapa riset yang menunjukkan bahwa kreativitas bisa dibentuk melalui proses pendidikan. Salah satunya adalah penelitian di Harvard University tahun 2011.

Ada dua pertiga kesempatan membangun kreativitas melalui pendidikan. Sepertiganya melalui faktor genetik atau bawaan. Ini berbeda dengan intelegensia yang dua pertiganya karena faktor bawaan, sepertiga melalui pendidikan.
Idealnya, intelegensianya tinggi, kreativitasnya juga tinggi. Tapi, kalau intelegensia bawaannya rendah, kita bisa memainkan space creativity. Meskipun intelegensianya pas-pasan, kreativitasnya bisa kita manfaatkan.  


Bagaimana cara membangun kreativitas? T
entu ada berbagai pendekatan yang bisa membangun kreativitas itu. Caranya, mulai kecil siswa kita biasakan untuk memanfaatkan inderawinya. Ajak mereka mengamati. Jadi, bukan main di wilayah kosong. tapi perlu masuk ke wilayah riil sehingga setiap kejadian terekam. Misalnya, apa yang ada di bulan sana? Kita ajak anak-anak melihat melalui teropong. Contoh lainnya sel. Kita bisa pakai mikroskop. Baru mereka bisa mengerti apa itu sel.


Ke depan, persoalan semakin kompleks, beda dengan 30-40 tahun lalu. Karena kompleksitas ini, butuh kemampuan yang lebih tinggi dalam berpikir.

Mengamati saja belum cukup. Anak harus dikembangkan kemampuan untuk bertanya. Karena dari bertanya itulah muncul rasa penasaran intelektual. Itu saja belum cukup. Siswa perlu kita ajari untuk berkemampuan mempresentasikan, mengkomunikasikan sesuatu, baik tertulis ataupun lisan. Oleh karena itu kita ajari bagaimana memformulasikan persoalan.

Oleh karena itu, struktur mata pelajarannya pun juga berubah. 

Seperti apa perubahan struktur mata pelajaran itu?

Struktur mata pelajarannya kita tata lagi. Pendekatannya pun kita ubah. Objek pembelajarannya kita tentukan. Pasti tentang fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya.

Pendekatannya perlu diubah terutama untuk anak-anak SD. Anak SD belum bisa berpikir spesialis. Tidak usah anak SD, S1 saja masih belum spesialis. Doktor baru bisa tajam. Maka, anak-anak SD itu kita bangun kekuatan fondasi generiknya. Maka, pendekatan yang kita lakukan di pelajaran SD adalah tematik integratif. Kita menggunakan tema yang berintegrasi dengan berbagai macam. Misalkan tema hari ini tentang sungai, besok ganti jadi energi atau laut, gunung, apa saja. Di situ ada pelajaran tentang PPKN, matematika, kita integrasikan.


Jadi anak sekolah SD nanti tidak membawa buku matematika atau buku bahasa Indonesia. Mereka akan membawa buku dengan tema-tema tertentu. Hari ini misalnya tentang lingkungan. Jadi pelajarannya tentang lingkungan. Jadi, berhari-hari bawa buku tentang itu saja. Di buku itu ada matematikanya, ada bahasa Indonesianya, ada pelajaran IPA-nya. Itu menarik buat siswa. Belajar jadi hidup.  

Jadi, mata pelajaran di SD nanti apa saja?

Agama, PPKN, bahasa Indonesia, matematika, seni dan budaya, olahraga dan pendidikan kesehatan. Itu mata pelajarannya. Tetapi meskipun ada nama-nama mata pelajaran itu, pendekatannya tidak belajar sendiri-sendiri. Diintegrasikan.

Proses belajar di kelas seperti apa?

Biasa saja. Secara teknis biasa. Guru menjelaskan. Tapi, selalu pendekatannya adalah observasi sehingga tidak harus di dalam kelas. Anak-anak bisa diajak keluar kelas.


Kenapa menurut survei kemampuan nalar siswa kita lebih rendah dibanding siswa Korea?
Itu jadi bahan introspeksi kita. Kita berangkat dari TIMSS 2007 (Trends in International Mathematics and Science Study). Nanti di tahun 2013 akan keluar hasil survei tahun 2012. Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Makanya kenapa ini sangat penting, bahkan genting. Kita masuk pada fase penting dan genting. Karena itu harus segera diubah.

Kalau tidak, atau menunda satu tahun saja, ada 10 juta anak kelas 1 SD yang tidak mendapatkan kesempatan. Siswa kelas 1 dan kelas 4 itu sekitar 10 juta. Sayang anak-anak kita. Karena itu kita harus all out.

Uji publik yang direncanakan ini belum pernah ada dalam sejarah pembuatan kurikulum. Ini kita lakukan secara terbuka. Tapi sekali lagi kami mengajak agar pendekatannya saintifik, akademik. Jangan pakai pendekatan politik. Sudah ada 600 lebih yang memberi tanggapan online, di http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id. Di situ ada diskusi virtual. Silakan memberikan masukan. Silakan sempurnakan.

Bagaimana implementasinya?

Ini perlu effort yang luar biasa. Kami siap diaudit. Ini semata-mata untuk kepentingan masa depan. Untuk implementasinya, kami punya beberapa skenario. Salah satu yang menguat adalah secara bertahap.

Jadi, mulai tahun depan kita mulai dari kelas 1 dan kelas 4. Kalau kita mulai dari kelas 6, anak-anak kan dari kelas 1 sudah menggunakan pendekatan yang lama. Tahu-tahu dikasih yang baru, ya nggak nyambung. Karena itu guru yang kita latih pun tidak semua, yang mengajar kelas 1 dan 4 saja.

Guru SD kan ada 1,6 juta. Kalau kita latih semuanya, untuk apa? Tahun depan kelas 1 dan kelas 2, lalu kelas 4 dan kelas 5. Yang kelas 4 kan sudah naik ke kelas 5. Sehingga yang kita perlukan selanjutnya kelas 2 dan kelas 5.

Kalau satu tahun mau diperpanjang lagi, baru kelas 3 dan kelas 6. Berarti, 3 tahun lunas untuk SD. Ada masa 3 tahun untuk menyiapkan itu. Tidak semuanya diselesaikan di 2012. Kami paham kemampuan kami, selain dari sisi pendekatan juga tidak pas.


SMP dan SMA juga begitu.
Ini sudah kita siapkan semua. Kalau kita berpikir jernih, memang harus begitu. Karena keluhan soal metoda hafalan ini sudah lama.

Perubahan ini akan membawa hasil yang lebih baik?

Hasil pendidikan itu saya ibaratkan kotak. Bagaimana caranya kita menjadikan kotak ini jadi sebesar-besarnya? Bagi orang teknik gampang sekali: panjang, lebar dan tingginya ditambah.

Nah, jadi panjangnya kita tambah. Tahun depan, insya Allah sudah dimulai pendidikan wajib 12 tahun. Lebarnya juga kita naikkan. Ini lama anak-anak tinggal di sekolah, atau jam belajar. Konsekuensinya jam belajar bertambah, karena pendekatannya berubah. Tinggi kotak itu efektivitas. Ini kuncinya di kurikulum.


Populasi usia produktif kita sekarang luar biasa besar. Warga berusia muda luar biasa banyaknya. Kalau tidak kita siapkan sejak sekarang, kasihan mereka. (kd)


Referensi :
Baca Selengkapnya »

4/12/2014

FINLANDIA, SEKOLAH TERBAIK DI DUNIA. SEPERTI APAKAH SISTEM PENDIDIKANNYA ??



Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia
Finlandia adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2000 dengan membandingkan pelajar usia 15 tahun dari berbagai negara, Finlandia meraih peringkat teratas. Survei itu membandingkan pelajar usia 15 tahun dari berbagai negara pada bidang baca-tulis, matematika, dan sains.

Survei yang dilakukan setiap 3 tahun sekali oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2009 menempatkan pelajar Finlandia tetap nyaris teratas pada ketiga kompetensi tersebut. Sementara itu survei global mengenai kualitas hidup oleh Newsweek, Finlandia ditasbihkan sebagai negara dengan kualitas hidup nomor satu di dunia.

Pasi Sahlberg, Direktur Mobilitas Internasional, Departemen Pendidikan Nasional Finlandia telah menulis buku tentang kesuksesan sistem pendidikan Finlandia yang berjudul Finnish Lessons: What Can the World Learn from Educational Change in Finland?. Berikut adalah karakteristik sistem pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia.

Pilihan Sekolah Sedikit dan Semua Dikelola Pemerintah


Mulai sekolah setingkat TK sampai perguruan tinggi, pelajar-pelajar Finlandia bersekolah di sekolah negeri. Hanya ada sedikit sekolah swasta di Finlandia, dan bahkan semuanya dibiayai pemerintah. Tidak ada yang diperbolehkan untuk membebankan biaya sekolah.

Variasi pilihan sekolah di Finlandia sangat sedikit. Di sana, pilihan sekolah tidak lagi menjadi prioritas utama. Kunci kesuksesan Finlandia dalam memperbaiki sistem pendidikannya adalah mereka tidak mengejar keunggulan akademis (excellence), tapi kesetaraan (equity).

Setiap anak harus memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, tanpa melihat latar belakang keluarga, pendapatan, atau lokasi geografis. Pendidikan utamanya bukanlah cara untuk menghasilkan individu yang cerdas, tetapi sebagai alat untuk meratakan kesenjangan sosial. Keunggulan akademis bukanlah prioritas khusus bagi Finlandia, tetapi Finlandia berhasil menciptakan keunggulan akademik melalui fokus kebijakan pada kesetaraan.

Finlandia menyediakan sekolah yang sehat dan lingkungan yang aman untuk anak-anak. Mereka menawarkan semua anak makanan sekolah gratis, akses mudah ke perawatan kesehatan, konseling psikologis, dan bimbingan individual.

Tidak Ada Kompetisi di Sekolah Finlandia


Sistem pendidikan Finlandia juga tidak mengenal istilah kompetisi dan sistem peringkat. Tidak ada daftar sekolah terbaik atau guru terbaik di Finlandia. Pendorong utama dari kebijakan pendidikan bukanlah persaingan antar guru dan antar sekolah, tapi kerjasama. Siswa dengan development disorder ataupun penyandang cacat diletakkan pada kelas yang sama dengan siswa umum lainnya. Mereka tidak mengukur prestasi hanya untuk memberi label pada siswa.

Finlandia memandang kompetisi dalam lingkungan pendidikan merupakan konsep yang destruktif. Mental anak dapat dihancurkan oleh evaluasi terus-menerus dan membuat anak-anak kurang percaya diri dengan kemampuannya. Bagi Finlandia, ketika anak-anak dapat unggul pada apa yang mereka dapat lakukan dengan baik, bukan diukur untuk memenuhi standar, mereka dapat menghasilkan performa yang terbaik.

Anak-anak harus diberikan pendidikan sehingga mereka dapat berkembang terlepas dari bakat mereka. Tujuan pendidikan seyogianya dapat membentuk anak menjadi manusia yang lebih baik yang menghargai diri mereka sendiri dan dapat bersosialisasi dalam kehidupan tanpa berpikir bahwa mereka lebih 'pintar' atau sebaliknya, tidak berharga.

Tidak Ada Ujian Standar, yang Ada Ujian Matrikulasi Nasional


Negara yang menerapkan kapitalisme di sistem pendidikannya selalu terobsesi dengan pertanyaan berikut: Bagaimana cara memantau kinerja siswa jika tidak diuji secara konstan? Bagaimana bisa meningkatkan pengajaran jika tidak ada pertanggungjawaban ke guru yang 'payah' atau tidak memberikan penghargaan pada guru yang baik? Bagaimana cara menciptakan kompetisi dan melibatkan sektor swasta? Bagaimana cara menciptakan variasi pilihan sekolah kepada orang tua atau pelajar?

Jawaban dari realita Finlandia tampaknya bertentangan dengan mindset orang Amerika ataupun para reformis pendidikan lainnya. Finlandia tidak memiliki ujian nasional pada tiap jenjang pendidikan. Yang ada hanyalah Ujian Matrikulasi Nasional yang diambil pada jenjang sekolah menengah atas yang bersifat 'sukarela'.

Wajib belajar di Finlandia sendiri adalah antara usia 7-16 tahun. SD 6 tahun dan SMP 3 tahun. Setelah lulus SMP, siswa memiliki pilihan boleh langsung masuk dunia kerja atau masuk sekolah persiapan profesi atau gimnasium (setingkat sekolah menengah atas). Lulusan sekolah menengah atas ini nantinya bisa lanjut lagi ke politeknik ataupun universitas. Pada intinya, tidak ada UN SD dan SMP.

Kurikulum Pendidikan yang Fleksibel


Sekolah di Finlandia tidak terikat dengan kurikulum pendidikan yang seragam. Sekolah tidak harus menerapkan kurikulum yang sama dengan metode yang sama pada jadwal yang sama. Kementerian Pendidikan meluncurkan "Kurikulum Dasar" yang fleksibel, semacam panduan umum mengenai mata pelajaran apa yang harus diajarkan dan tujuan yang harus dicapai di setiap tingkat kelas.

Kurikulum Dasar ini berlaku sebagai dasar untuk setiap sekolah saat mereka mempersiapkan kurikulum sendiri, di mana mereka dapat berkreasi menekankan pada pedagogi tertentu, nilai tertentu (misalnya, sekolah hijau), keterampilan (seni, olahraga, bahasa), atau isu-isu lokal (misalnya, sekolah multikultural).

Setiap kelas difasilitasi hingga 3 orang guru. Apa yang guru peroleh dari pendidikannya memberi mereka berbagai macam metode pengajaran yang dapat digunakan sesuka mereka. Keanekaragaman dipandang sebagai kekuatan yang nyata dengan tidak mengisolasi siswa yang berbakat.

Para siswa di Finlandia sangat menikmati belajar, selalu rindu sekolah, tidak rela tidak sekolah hanya karena libur ekstra atau sakit. Sekolah-sekolah di Finlandia sangat sedikit memberikan PR (tidak lebih dari 1/2 jam waktu pengerjaan) dan lebih banyak melibatkan siswanya dalam aktivitas yang lebih kreatif.

Bisa dikatakan guru lah kunci keberhasilan dari sistem sekolah Finlandia, dan individualitas yang diperbolehkan dalam kelas. Para guru melihat siswanya sebagai individu dengan kebutuhan yang berbeda: fokus pada masing-masing anak dan kekuatan serta problem tiap anak.

Guru Memiliki Tanggung Jawab yang Besar


Guru-guru di sekolah negeri Finlandia mendapatkan pelatihan khusus untuk dapat menilai siswa satu kelas menggunakan tes independen yang mereka ciptakan sendiri. Setiap anak mendapatkan kartu rapor tiap akhir semester, tapi rapor ini berdasarkan penilaian individu oleh tiap guru. Secara berkala, Menteri Pendidikan memantau kemajuan nasional dengan menguji beberapa sampel kelompok dari sekolah yang berbeda.

Sistem ini memungkinkan dihasilkannya penilaian yang sangat spesifik ke kemampuan tiap individu anak. Bukan sistem penilaian umum yang mungkin kurang dapat menjangkau kemampuan spesifik tiap anak. Guru dapat mengeluarkan kreatifitasnya untuk memberikan perhatian khusus ke tiap anak. Guru jadi punya tanggung jawab dan peran yang lebih besar.

Kadang seorang guru tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu siswanya tapi dibatasi oleh sistem sekolah yang menyatakan bahwa lebih penting untuk bergerak lanjut mengikuti kurikulum yang ada daripada memperlambat "hanya demi" siswa-siswa yang membutuhkan waktu tambahan dalam menerima pelajaran.

Guru dan staf administrasi sekolah di Finlandia memiliki martabat atau gengsi yang tinggi, gaji yang layak, dan banyak tanggung jawab. Gelar Master (S2) diperlukan untuk menjadi guru. Program pelatihan guru di Finlandia adalah salah satu sekolah profesional yang paling selektif di negara ini. Jika terdapat guru yang performanya buruk, tanggung jawab kepala sekolah untuk menangani hal tersebut.

Kebijakan pendidikan lebih penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan negara daripada ukuran negara tersebut atau keanekaragaman etnis di negara itu. 20 tahun lalu Finlandia adalah negara miskin yang bergantung pada sektor agrikultur. Namun, mereka berhasil bangkit dan membutuhkan waktu hingga satu generasi setelah mereformasi sistem pendidikan negaranya.

Mereka meyakini bahwa kesetaraan dalam pembelajaran dini akan memungkinkan anak-anak untuk menemukan potensi sejati mereka ketika mereka tumbuh dewasa. Bagaimana dengan sistem pendidikan Indonesia? Bapak Ibu mampu untuk membandingkannya sendiri.
Baca Selengkapnya »

1/14/2014

Terlalu Banyak Melarang pada Anak, Penyakit Psikologis OCD Menanti

Sudah kebiasaan orang tua atau guru melarang ini dan itu pada anak atau muridnya, tidak boleh lompat-lompat, tidak boleh berlari, tidak boleh sentuh ini dan itu. Anda pernah mengatakan kalimat itu pada anak demi kesehatan atau keselamatan mereka?, STOP!, anda telah merusak psikologi anak anda.

Pola asuh yang terlalu protektif atau mengekang dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan pada si anak. Anak yang tidak berhasil memenuhi tuntutan orang tuanya akan berisiko mengalami gangguan OCD (Obsessive Compulsive Disorder).

Apa itu OCD?


Kisah nyata :

Seorang remaja berusia 16 tahun di Surabaya. Remaja ini diketahui mengalami gangguan tersebut (OCD), yang kemudian dibawa ibunya ke poliklinik RSUD dr Soetomo Surabaya untuk diperiksakan kondisi psikologisnya.

Adapun keluhannya meliputi :

  1. Sering mencabuti rambut hingga kepala botak,
  2. Menggigit kuku hingga jarinya terluka, 
  3. Serta sering mencuci tangannya setelah menyentuh benda atau bersalaman dengan orang lain. 


Dokter Yunias Setiawati SpKJ yang menangani pasien tersebut menyebutkan jika keluhan pasien akan bertambah ketika menghadapi suatu masalah.

Misalnya adalah ketika pasien sedang menghadapi berbagai tugas berat di sekolah.

Hal ini membuat keluhannya semakin bertambah, bahkan remaja tersebut mandi berulang kali dalam sehari dan susah untuk tidur.

Pasien tersebut sebenarnya menyadari jika perilakunya tidak wajar, namun dia tidak bisa menghentikannya.

Rasa cemas yang dialami pasien tersebut akan mereda setelah mencuci tangan dan mencabut rambutnya.

Oleh karena itu, pasien ini datang ke dokter Yunias untuk meminta bantuan dalam menghentikan kebiasaannya tersebut.

Yunias pun melakukan wawancara secara mendalam kepada pasien tersebut dan ibunya. Setelah diwawancara, diketahui fakta bahwa ibunya adalah orang yang sangat teliti dan pembersih.

Ibunya juga sering melarangnya untuk bermain yang kotor-kotor.

Di sisi lain, ayahnya adalah sosok pekerja keras, di mana semua pekerjaannya harus selesai dengan sempurna dan tepat waktu.

Ayahnya juga sering memarahi pasien bila nilai pelajarannya buruk dan tidak sesuai harapan.

Yunias mengatakan bahwa itu hanya salah satu contoh dari sekian banyak kasus pasien yang mengalami OCD.

Penjelasan para Ahli :

Obsesif dan Kompulsif

Obsesif merupakan gangguan gagasan, proses pemikiran yang disadari terjadi berulang-ulang, namun tidak dapat dilawan. Gangguan tersebut juga tidak rasional.

Sedangkan kompulsif adalah suatu bentuk perilaku yang dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk meredakan rasa cemas akibat pikiran obsesif.

Sebanyak 1-2 persen dari gangguan obsesif-kompulsif dimulai pada masa kanak-kanak.
Di Poliklinik kejiwaan Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, setidaknya ada sekitar 3 hingga 5 pasien setiap harinya yang membutuhkan penangangan akibat gangguan tersebut.

OCD bisa dialami oleh siapa saja, baik perempuan ataupun laki-laki dengan sosio-ekonomi menengah.

Overprotective dan OCD

Salah satu hal yang melatarbelakangi seseorang mengalami OCD adalah terlalu protektifnya pola asuh orang tua, seperti selalu mengatur anak, perfeksionis, dan pembersih. Pola asuh semacam ini dapat menimbulkan kecemasan pada anak.

Tuntutan yang berlebihan dapat menyebabkan kegagalan pada anak untuk memenuhi harapan atau ekspektasi orang tua, sehingga pada akhirnya menimbulkan gangguan tersebut.

Akan saya jelaskan bagaimana OCD bisa terjadi secara sederhana;

Dalam psikologi, Anak telah dirancang oleh Tuhan memiliki rasa penasaran yang tinggi guna menyempurnakan kemampuan berpikirnya.

Saat anak anda penasaran melihat lipstik yang anda simpan di meja rias, anak akan berusaha mendekatinya dan mempelajarinya dengan caranya sendiri,

Baru saja anak anda ingin menyentuhnya, tiba-tiba anda melarang anak anda memegang lipstik tersebut karena takut lipstik anda rusak atau wajah anak anda blepotan bergaris merah.

Karena tidak bisa menyalurkan rasa penasaran anak anda karena anda melarangnya, lalu kemanakah perginya energi yang menimbulkan rasa penasaran tersebut? Menghilang begitu saja? Jawabannya, Tidak.

Energi yang menimbulkan rasa penasaran tersebut akan tetap ada dan tersimpan di dalam otak dalam bentuk berkas listrik atau katakanlah mirip orang yang sangat ingin buang air kecil tapi toilet terkunci rapat.



Anak anda adalah masa depan anda, waktu tidak akan kembali. Pikirkan baik-baik tindakan anda sebelum anda merusak masa depannya dan masa depan anda sendiri.
Was edited

Referensi : http://www.artikelkesehatan99.com
Baca Selengkapnya »

12/19/2013

Perbedaan Menu Makan Siang yang di Sajikan Kantin Sekolah Untuk Siswa-siswa dari Berbagai Negara

Di beberapa negara menu makan siang biasanya disediakan oleh masing-masing sekolah. Menjadi sesuatu hal yang unik karena makanan sekolah haruslah higienis, bergizi, sekaligus membangkitkan selera makan para siswa. Berikut ini beragam menu makan siang siswa dari berbagai negara:

1. Italia




Menu mengandung karbohidrat, biasanya terdapat menu pasta dan risotto, terdapat juga daging dan ikan plus sayuran lokal.


2. Jepang



Menu utama adalah nasi, ikan, sayuran ditambah tahu dan nori (rumput laut). Hidangan penutupnya adalah buah segar dan susu kedelai. Kadangkala menu khas barat juga dihidangkan.


3. Finlandia



Negara ini memiliki standar sendiri soal hidangan dengan protein dan sayuran. Paling umum adalah Hernekeitto, sup kacang hijau dengan daging asap. Susu menjadi pelengkap makan siang.


4. Korea Selatan



Hidangan makan siang terdiri dari nasi, sayur, daging, terkadang disajikan menu berkuah plus kimchi khas Korsel.


5. India



Kebanyakan siswa India membawa makan siang sendiri ke sekolah, menu umum adalah roti, nasi, kari lentil dan sayuran. Beberapa kantin menyajikan jajanan seperti Batatavada (sejenis kentang goreng) dan medhu vada (sejenis donat).


6. Brazil



Komposisi utama makan siang siswa Brazil kebanyakan biji-bijian, nasi dan dicampur dengan pisang


7. Kenya



Negara ini menyukai lentil dan kacang-kacangan, salah satunya Githeri. Githeri dibuat dari campuran rebusan kacang dan jagung ditambah kentang sayur dan daging ke dalam piring besar.


8. Prancis



Menu di Prancis sebagian besar mengandung karbohidrat seperti kentang. Tidak lupa buah segar dan susu.


9. Amerika



Menu kentang tumbuk merupakan menu yang umum ditambah susu dan buah.


10. Slovakia



Menu utama roti, (kadang-kadang) mackerel asap, sayuran, dan buah-buahan.


11. Swedia



Menu terdiri dari sayur, kentang, cracker, dan buah buahan.


Di Indonesia kebanyakan makan siang tidak disediakan oleh sekolah sehingga siswa lebih banyak makan siang di luar yang tentu saja ke-higienis-an dan nilai gizi patut dipertanyakan. Semoga ke depannya pemerintah lebih peduli dengan kebutuhan gizi siswa-siswi Indonesia

sumber : http://www.apakabardunia.com
Baca Selengkapnya »