TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah penelitian ilmiah telah meyakinkan bahayanya merokok. Dalam jangka panjang para perokok secara langsung telah membeli "tiket kematian dini". Namun, penelitian lain justru membuktikan manfaat tembakau yang bisa menyelamatkan perokok dari beberapa penyakit.
1. Merokok menurunkan resiko operasi penggantian lutut.
Hasil mengejutkan dari studi baru yang menunjukkan bahwa laki-laki yang
merokok memiliki resiko lebih sedikit menjalani operasi penggantian
sendi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Penelitian
dari Universitas Adelaide, Australia ini muncul dalam jurnal Arthritis
& Rheumatism. Lalu apa hubungan rokok dengan operasi sendi?
Operasi
pergantian lutut umumnya dilakukan karena lari maupun obesitas. Dan
kenyataannya perokok jarang jogging. Para peneliti bahkan bingung untuk
menjelaskan ini. Kenyataannya bahwa merokok lebih beresiko osteoporosis.
Bisa jadi nikotin dalam tembakau membantu mencegah kerusakan tulang
rawan dan sendi.
2. Merokok menurunkan resiko penyakit parkinson.
Sejumlah penelitian telah mengidentifikasi hubungan terbalik antara
merokok dan penyakit parkinson. Perokok jangka panjang yang entah
bagaimana akan terlindung dari parkinson. Dalam sebuah penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal Neurologi pada Maret 2007, para peneliti
menemukan efek perlindungan parkinson berkurang setelah perokok
berhenti. Dan mereka belum bisa menjawab secara ilmiah mengapa terjadi.
3. Merokok menurunkan resiko obesitas.
Merokok,
khususnya nikotin dalam asap tembakau adalah penekan nafsu makan. Ini
sudah dikenal selama berabad-abad. Hubungan antara merokok dan
mengendalikan berat badan sangatlah komplek. Nikotin bertindak sebagai
stimulan penekan nafsu makan. Sedangkan tindakan merokok memicu
modifikasi perilaku untuk selalu ngemil.
4. Merokok menurunkan resiko kematian setelah si perokok mengalami beberapa serang jantung.
Dibandingkan dengan non-perokok, perokok yang sudah pernah mengalami
serangan jantung tampaknya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah.
Namun, tetap saja bahwa perokok lebih cepat terkena resiko serangan
jantung dibandingkan dengan non-perokok.
5. Merokok membantu obat jantung clopidogrel bekerja lebih baik.
Clopidogrel adalah obat yang digunakan untuk menghambat penggumpalan
darah bagi pasien yang menderita penyakit arteri koroner dan penyakit
peredaran darah lainnya.
Sebuah studi yang dipublikasikan
dalam jurnal Thrombosis Research, edisi Oktober 2010, merokok nampaknya
membantu clopidogrel melakukan pekerjaannya lebih baik. Tampaknya
sesuatu dalam asap rokok mengaktifkan protein tertentu yang disebut
sitokrom, yang mengubah clopidogrel menjadi lebih aktif.
Blog yang mengulas permasalahan sehari-hari secara edukatif dan di jelaskan secara ilmiah dalam bentuk yang sederhana
12/21/2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan lupa koment ya!!!