Ternyata Survei Membuktikan, Perempuan Lebih Egois. Survei
menunjukkan perempuan lebih egois dibandingkan laki-laki. Perempuan juga
cenderung bicara buruk mengenai temannya kepada orang lain. Riset
mengenai perilaku dan sikap egois ini melibatkan 2.000 perempuan dan
laki-laki. Riset digelar oleh organisasi kerelawanan di Inggris untuk
memperingati Hari Kerelawanan.
Tujuh dari sepuluh responden
mengakui mereka egois. Bahkan 50 persen responden mengaku konsisten
menjalankan dua atau lebih aktivitas yang individualistis setiap
harinya. Sebenarnya secara umum, perempuan dan laki-laki sama-sama
egois. Namun, riset ini menunjukkan data yang lebih spesifik bahwa
ternyata perempuan jauh lebih egois. Fakta ini ditemui dalam berbagai
perilaku harian. Perempuan cenderung tak menunjukkan kepeduliannya.
Simpati
perempuan terhadap orang lain rendah. Sekitar 43,2 persen perempuan
cenderung tak bersimpati terhadap orang lain. Sementara hanya 38,6
persen pria yang tak bersimpati dengan orang lain. Perempuan cenderung
mengurungkan niatnya membukakan pintu untuk orang lain ketimbang pria.
Hanya 19,3 persen pria yang tak membukakan pintu saat orang lain
membutuhkan. Sementara 20,2 persen perempuan cenderung tak peduli
membukakan pintu. Hanya 27,3 persen pria yang enggan menolong perempuan
paruh baya untuk membawa barang belanjaannya. Sementara itu, ada 32,1
persen perempuan tak tergerak menolong perempuan paruh baya tersebut.
Dalam
hubungan berpasangan, perempuan juga cenderung egois. Riset ini
menunjukkan bahwa 27,1 persen perempuan memilih DVD yang disukainya,
tanpa memikirkan pasangannya suka atau tidak. Sementara itu, hanya 26,2
persen laki-laki yang melakukan hal serupa. Artinya, lebih banyak
laki-laki yang mempertimbangkan perasaan atau pendapat pasangannya dalam
memilih suatu barang.
Lebih dari setengah responden perempuan
mengaku memasak makan malam yang diinginkannya. Sementara itu, hanya
45,9 persen laki-laki yang memasak makan malam sesuai keinginannya.
Selebihnya, laki-laki memilih masakan makan malam dengan
mempertimbangkan orang lain.
Soal makanan favorit, seperti
cokelat, perempuan juga lebih egois. Perempuan mau berbagi cokelat,
tetapi mengambil porsi lebih besar. Sebanyak 37,9 persen perempuan
mengambil potongan cokelat lebih besar saat berbagi dengan orang lain.
Sementara itu, hanya 30,1 persen pria yang melakukan hal serupa.
Bahkan
dalam keluarga, perempuan juga cenderung sibuk dengan dirinya. Ada 50,1
persen perempuan yang lupa dengan hari ulang tahun anggota keluarganya,
sedangkan lebih dari 50 persen laki-laki mengingat hari ulang tahun
anggota keluarga mereka. Fakta lainnya, 42,6 persen perempuan cenderung
tak menghubungi keluarga, sedangkan hanya 35,5 persen laki-laki yang tak
berkomunikasi dengan keluarganya.
Dalam pertemanan, perempuan
cenderung bicara buruk mengenai temannya kepada orang lain. Ada 55,6
persen responden perempuan yang berbicara buruk mengenai orang lain,
sedangkan hanya 42,2 persen laki-laki yang melakukannya.
Mengenai
kepedulian sosial, perempuan memiliki perilaku seimbang. Soal membantu
orang lain yang membutuhkan pinjaman uang tunai, hanya 19,7 persen
perempuan yang tidak mau meminjamkan uang. Angka ini lebih rendah
dibandingkan laki-laki karena 25,5 persen laki-laki tak sudi meminjamkan
uang tunai kepada orang yang membutuhkan. Sebanyak 61,1 persen
perempuan mengaku tak mau memberikan uang kecil kepada tunawisma yang
memintanya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 51,3 persen laki-laki
yang menolak peminta-minta.
Dalam kegiatan kerelawanan, 86,9
persen perempuan enggan terlibat dalam kegiatan sukarela. Berbeda tipis
dengan laki-laki, 82,2 persen tak mau terlibat dalam kegiatan
kerelawanan. Meski begitu, hanya 65,5 persen perempuan yang menolak
membantu sukarelawan dalam menjalankan aktivitasnya. Sementara itu,
laki-laki, selain enggan terlibat dalam kegiatan kerelawanan, 77,1
persen dari mereka juga tak tertarik membantu relawan dalam menjalankan
aktivitas kerelawanan.
Direktur Program Organisasi Kerelawanan
Inggris Caroline Revell menyayangkan perilaku egois yang didapatkan dari
kebanyakan warga Inggris.
“Survei ini menunjukkan, meluangkan
waktu untuk kegiatan kerelawanan lebih berat ketimbang tindakan
keegoisan lainnya, seperti melupakan hari ulang tahun keluarga atau
bicara buruk tentang orang lain. Lebih dari 80 persen perempuan dan
laki-laki tidak mempertimbangkan untuk terlibat dalam kegiatan
kerelawanan. Kerelawanan tak muncul dalam pikiran perempuan dan
laki-laki. Padahal, dengan berbuat sesuatu untuk orang lain, Anda merasa
lebih berarti dan sebenarnya tindakan tersebut membantu diri sendiri.
Setiap orang memiliki kesempatan untuk mengajar anak jalanan, bertindak
menyelamatkan hewan atau lingkungan, sekaligus mengeksplorasi budaya
baru melalui kegiatan kerelawanan,” tuturnya.
Sumber: dailymail.co.uk, kompas.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan lupa koment ya!!!