1/29/2012

MURID NAKAL, KO' GURU YANG DI SALAHKAN ???

     
Anak adalah penerus kita, mereka yang akan melanjutkan siklus kehidupan di muka bumi ini, tanpa genarasi, manusia bukanlah penghuni utama dunia, yang menjadi pokok pikiran utama dalam semua kitab agama diseluruh penjuru dunia.
       Penerus kita atau anak kita, membutuhkan pendidikan mulai sejak mereka lahir hingga wafat, karena dengan pendidikan manusia baru bisa dikatakan manusia dengan memahami dan memanfaatkan kodrat serta derajat mereka sebagai makhluk hidup di dunia sesuai hukum alam yang matematis. Seiring perkembangan pola pikir manusia, pendidikan-pun di bentuk dalam wadah formal agar perkembangan kognitif (pemikiran), afektif (kejiwaan), dan psikomotorik (tingkah laku) berkembang sesuai usia anak.
       Khususnya di Indonesia, pendidikan telah mengalami perubahan berkali-kali yang terkadang gerakkan oleh politik karena uang dan jabatan adalah yang utama bagi sebagian besar manusia.
Sekarang mari kita membahas ke hal yang lebih khusus lagi yaitu sekolah, guru, dan murid. guru adalah teladan nomor 2 seorang murid karena guru bukan yang memberi mereka sandang, pangan, dan papan. Murid Sekolah Dasar (SD)masih belum memiliki prinsip hidup, mereka belum bisa memutuskan dengan segera hal yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan tanpa ada peringatan, mereka diberi peringatan-pun masih sering lupa akan hal tersebut, kecuali sang anak sudah mendapatkan ganjaran atas pelanggaran mereka. pemikiran orang tua murid zaman sekarang adalah menghidupi keluarga semata dan tidak memprioritaskan mendidik anak, karena globalisasi dan persaingan hidup yang semakin meningkat, waktu terus memaksa mereka untuk terus melakukan perubahan berdasarkan permintaan publik, sebab itulah orang tua murid zaman sekarang lebih membebankan sepenuhnya kepada sekolah untuk mendidik anak-anaknya, sehingga apabila ada murid yang berkelakuan buruk, maka serta merta orang tua murid menyalahkan guru-nya, padahal sebagaimana saya uraikan diatas bahwa teladan nomor 1 bagi murid adalah orang yang memberinya sandang, pangan, dan papan serta lingkungan mereka bermain di luar sekolah dan kebanyakan mereka yang berkriteria diatas adalah orang tua-nya sendiri. Guru adalah pendidik yang terprogram oleh pemerintah layanan pendidikan, guru membawakan materi berdasarkan keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), guru hanya boleh melenceng sedikit dari rel yang ditetapkan pemerintah. Karena KTSP masih besifat berpusat, maka satu kasus yang tidak mutlak pantas dilakukan disekolah lain juga mendapat imbas peraturan baru. misalnya Sebagaimana yang telah kita ketahui, Indonesia saat ini sedang diwarnai revolusi  media massa yang bebas dinikmati oleh semua kalangan dengan pembatasan yang sangat minim, seperti di amerika serikat, rata-rata anak-anak disana lebih sadar terhadap lingkungan dan ilmu pengetahuan karena informasi yang mudah di akses dan guru serta media belajar yang berkualitas, tapi sayangnya anak-anak di Amerika serikat juga lebih cenderung kurang sopan terhadap orang tua mereka akibat informasi dan pergaulan yang kurang dibatasi.
        Jika Indonesia ingin tetap maju, maka semua unsur baik lingkungan sekolah maupun lingkungan di rumah anak didik harus terkoordinir dan di awasi dengan seksama.
       Akhir kata, marilah kita meluangkan waktu untuk anak kita yang akan menjadi penerus kita, yang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik.

wassalam

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Jangan lupa koment ya!!!